Test Footer

Senin, 05 November 2012

Ray Bandar, Kakek Pengoleksi 7.000 Tengkorak

Apakah JBers mempunyai hobi suka mengoleksi barang? Misalnya saja perangko, mobil antik, medali, uang kuno, kristal, guci, piring antik, patung, lukisan dan lainnya. Jika ya, mungkin JBers akan takjub membaca artikel berikut ini. Karena ada seorang kakek yang hobi mengumpulkan atau mengoleksi benda aneh! Apakah itu? Yuk kita simak artikel berikut ini.


Ray Bandar, kakek 79 tahun ini adalah seorang kolektor tengkorak! Ia  telah mengumpulkan tengkorak-tengkorak ini selama 50 tahun. Hingga kini, Ray telah menempatkan lebih dari 7000 tengkorak, 200 rangka tulang di dalam rumahnya. Tak heran jika Ray menyebut rumahnya sebagai “The Bone Palace” atau istana tengkorak.

Ray mengatakan bahwa ia menikmati proses dimana ia harus mengelupas daging-daging dari tulang. Ray yang dibesarkan di Kabupaten Richmond, San Fransisco mulai mengumpulkan spesimen hewan yang berbeda ketika duduk di bangku SMP. Saat itulah Ray mendapat julukan “Reptil Ray”. Seiring waktu berlalu, semangat untuk mengumpulkan dan membersihkan bangkai binatang pun tumbuh di dalam diri Ray. Tak heran bila kini Ray mempunyai koleksi lebih dari 7.000 tengkorak, termasuk 2.600 kerangka mamalia laut California.

Ray mengumpulkan seluruh koleksinya selama bertahun-tahun mulai dari kebun binatang lokal, museum, taxidermists, bangkai binatang di jalanan, dan perjalanannya ke Australia, Afrika dan Meksiko. Rumahnya hampir dipenuhi dengan tulang dan tengkorak hewan di setiap sudut. Ray mengaku bahwa hingga kini ia masih menjelajahi pantai California Utara untuk mencari tambahan baru yang menarik untuk koleksinya.

Ray ternyata juga menggunakan macerations bakteri, belatung dan kumbang pemakan daging untuk membantunya mengupas daging dari tengkorak. Sebuah asosiasi penelitian California Academy of Sciences, mengatakan bahwa Ray telah berpengalaman dalam hal membersihkan tulang. Kegemaran anehnya ini pun membantu lembag tersebut untuk memberikan wawasan dalam berbagai topik penelitian ilmiah.







0 komentar:

Posting Komentar